Ini Sejarah dan Makna Ketupat Sebagai Tradisi Hidangan Saat Lebaran

28 May 2020

 

Siapa yang belum pernah merasakan Ketupat? Hampir semua masyarakat pasti mencoba makanan ini. Ketupat menjadi makanan khas yang selalu dihidangkan saat Lebaran. Makanan ini memang sudah menjadi tradisi leluhur nenek moyang bangsa Indonesia. Tapi, apakah Kamu tahu asal usul ketupat? Adakah makna dibalik makanan ini?

 

Membahas makanan Ketupat memang menarik karena tidak ada dalam ajaran Islam itu sendiri. Ketupat selalu disajikan bersama opor ayam, semur daging, sambal ati goreng, dan hidangan lainnya. Dari berbagai sumber menjelaskan bahwa Ketupat memiliki sejarah panjang. Selain itu, Ketupat bukan sekedar makanan biasa, tetapi juga memiliki filosofi tentang ajaran orang tua yang mesti kita pahami. Dari Ketupat kita bisa mengambil pelajaran yang patut dicontoh oleh generasi sekarang.

 

Nah #happypeople berikut sejarah dan makna Ketupat yang dihimpun dari berbagai sumber.

 

Sejarah Ketupat

Ini-Sejarah-dan-Makna-Ketupat-Sebagai-Tradisi-Hidangan-Saat-Lebaran-1

Ketupat disebut pertama kali diperkenalkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga pada masa pemerintahan kerajaan Demak dibawah kepemimpinan Raden Patah. Sunan Kalijaga sendiri merupakan tokoh penyebar agama Islam yang tersohor pada masanya. Pada abad ke-15, Ketupat dijadikan simbol untuk perayaan Idul Fitri bagi umat islam dengan membudayakan dua kali bakda yaitu bakda lebaran dan bakda kupat.

 

Pada Bada Kupat yang dimulai seminggu sesudah lebaran, orang-orang yang merayakan Idul Fitri di tanah Jawa akan terlihat menganyam ketupat dari daun kelapa muda di rumahnya.  Selesai dianyam, ketupat akan diisi dengan beras lalu dimasak. Setelah matang, ketupat tersebut akan diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan dan penghormatan.

 

Makna Ketupat

Ini-Sejarah-dan-Makna-Ketupat-Sebagai-Tradisi-Hidangan-Saat-Lebaran-2

Ketupat bukan sekedar makanan biasa, tetapi juga memiliki nilai moral tinggi. Ketupat dibagi menjadi dua arti yaitu Ngaku Lepat dan Laku Papat. Dalam filosofi Jawa, keduanya memiliki arti tersendiri.

 

Ngaku lepat artinya mengakui suatu kesalahan. Ngaku Lepat diimplementasikan oleh orang Jawa dengan tradisi sungkeman. Tradisi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua sambil memohon maaf atas segala kesalahan yang diperbuat. Hingga kini tradisi sungkem masih terus diwariskan oleh orang Jawa saat perayaan Lebaran.

 

Sedangkan laku papat memiliki arti empat tindakan. Empat tindakan tersebut adalah lebaran, luberan, leburan, dan laburan

 

  • Lebaran artinya selesai yang berarti bulan Ramadan telah berakhir. Kemudian, Luberan yang artinya meluber atau melimpah. 

 

  • Luberan dimaknai dengan wujud bersedekah kepada orang yang tidak mampu. Lalu, 

 

  • Leburan yang artinya habis. Leburan dimaknai bahwa semua kesalahan dan dosa telah habis dilakukan dengan saling memaafkan saat Lebaran. 

 

  • Terakhir adalah Laburan yang artinya kapur. Kapur dimaknai sebagai pemutih sebagaimana makna suci lahir dan batin.

 

Dari penjelasan di atas, maka Ketupat memiliki makna yaitu:

 

  • Bentuk yang rumit mencerminkan macam-macam kesalahan manusia.
  • Nasi putih yang terlihat saat ketupat dibelah mencerminkan kebersihan dan kesucian hati.
  • Bentuk ketupat juga diartikan sebagai simbol kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa.
  • Hidangan santen yang disajikan bersama Ketupat juga diartikan dalam istilah Jawa sebagai “Kupa Santen” yang berarti ‘Saya Salah Mohon Maaf’.

 

Artikel Terkait Lainnya

Tips Mengatasi Sendok yang Sering Bengkok di Rumahmu!

07 June 2025

Pernah asyik mengaduk sayur sop kesukaan keluarga atau lagi semangat menguleni adonan kue, tiba-tiba

Lihat Selanjutnya

Apakah Piring Enamel Aman untuk Sehari-hari? Simak Fakta dan Risiko Penggunaannya!

31 May 2025

Piring enamel sering kali jadi pilihan utama karena desainnya yang cerah dan daya tahannya. Namun, d

Lihat Selanjutnya

Catat, Ini Anjuran Masa Pakai Alat Masak di Dapur Yang Harus Kamu Ganti!

24 May 2025

Pernahkah kamu merasa masakan kamu kurang enak meskipun sudah mengikuti resep dengan teliti? Atau mu

Lihat Selanjutnya

Awas Bahaya Membuang Minyak Goreng Sembarangan di Sink! Ini Dampak dan Solusinya

17 May 2025

Setelah menggoreng ayam krispi atau tempe, pernahkah kamu langsung menuang sisa minyak panas ke kitc

Lihat Selanjutnya

Hati-hati Ada Bakteri Bahaya Pada Spons Pencuci Piring! Ini 5 Cara Ampuh Mengatasinya!

10 May 2025

Tahukah kamu bahwa spons cuci piring di dapur bisa jadi 200.000 kali lebih kotor daripada dudukan to

Lihat Selanjutnya